Interaksi antara Kebijakan Fiskal dan Moneter
¤Variabel Kebijakan Fiskal dan Moneter (M,G dan T) yang merupakan variabel exogen.
¤Penerapan dalam dunia nyata:
Pembuatan kebijakan Moneter dapat mengatur M dalam menanggapi perubahan di dalam kebijakan fiskal, atau sebaliknya.
¤Interaksi dapat merubah dampak dari perubahan kebijakan sesungguhnya.
Respon Fed terhadap "delta"G>0
¤Sebagai contoh,anggaplah pemerintah menaikkan nilai T
¤Kemungkinan Respon dari Fed:
1.Mempertahankan M tetap konstan
2.Mempertahankan r tetap konstan
3.Mempertahankan Y tetap konstan
¤Di setiap kasus, efek dari "delta"G akan berbeda:
Respon 1:
Mempertahankan M tetap konstan
*Jika pemerintah meningkatkan T,maka kurva IS bergeser ke kiri.
Maka Fed mempertahankan M tetap konstan,maka kurva LM tidak akan bergeser.
Respon 2:
Mempertahankan r tetap konstan
Jika pemerintah meningkatkan T,maka kurva IS bergeser ke kiri.
Untuk menjaga r tetap konstan, Fed menambah M untuk menggeser kurva LM ke kiri.
Respon 3:
Mempertahankan Y tetap konstan
Jika pemerintah meningkatkan T,maka kurva IS bergeser ke kiri.
Untuk menjaga Y tetap konstan,Fed mengurangi M untuk menggeser kurva LM ke kanan.
# Guncangan dalam model IS-LM
Guncangan pada kurva IS: merupakan perubahan eksogen terhadap permintaan terhadap barang dan jasa.
Contoh:
¤Rasa pesimis perushaan terhadap masa depan.
¤Perubahan permintaan terhadap barang-barang konsumen.
Guncangan pada kurva LM: muncul dari perubahan eksogen dalam permintaan terhadap uang.
Contoh:
¤Pembatasan baru atas ketersediaan kartu kredit meningkatkan jumlah uang yang di pegang masyarakat.
-Beberapa jenis peristiwa dapat menyebabkan fluktuasi dengan menggeser kurva IS atau kurva LM.-
# IS-LM dan permintaan agregat
¤Sejauh ini, kita telah menggunakan model IS-LM untuk menjelaskan pendapatan nasional dalam jangka pendek, saat level harga diasumsikan tetap.
¤Bagaimanapun, perubahan pada P akan menggeser LM oleh karena itu akan berdampak pada Y.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment